Postingan

You're Growing

It's been a long time since I last wrote on my blog. Let's start a new journey Let's talk about this "You're Growing" We, as fellow humans, absolutely have many cravings or dreams in our lives that we have set. There's a day I felt so jealous watching my friends on social media achieve their goals, such as getting a good job, continuing education for a master's degree, traveling, having branded things, etc. What were you thinking while watching it ? Yes, my mind says " I want too" and then compares my life with others', as if I made a move but as if it looked like nothing was progressing. I wonder to myself: why is it so difficult to make it come true or achieve the goals set ? You know, comparing yourself with others is never ending. It just makes us trapped in a negative mindset. If you think you're not growing, you're wrong. Self-improvement It's just like climbing stairs. Climb the stairs slowly, step by step, bit by bit.

Tentang Kamu, Ahh Aku Tinggalkan Saja

Hantu disudut pikiranku mulai lagi, ia menghantui. Tentang masa lalu, t entang kamu. Aku masih ingat jelas Waktu itu, ketika aku masih di kelas 4 SD aku bilang pada temanku "Aku Suka Dia" Dia itu kamu, anak laki-laki yang sedang bermain sepeda dengan baju koko kuning pudar Katanya itu hanya cinta monyet Tapi kenyataannya, rasa itu berlanjut ketika SMP, SMA bahkan hingga aku kuliah di semester akhir Aku menghitungnya Cukup lama, 12 tahun. Menyukai orang yang sama, Jatuh hati dengan orang yang sama berkali-kali dan  bertahan dengan orang yang sama dari tahun ke tahunnya. Kamu tau ? Hingga tahun 2018 ini, aku masih menunggu Dengan harap kamu akan melihatku, walau sedikit saja Nyatanya hal itu tidak terjadi. Bodoh sekali bukan ? Menunggu ia yang tak pasti Tahun ke tahun tanpamu, aku merasa  tidak baik-baik saja  Tanpa percakapan kita, tanpa tegur sapa. Tetapi, sekarang aku baik-baik saja, sungguh. Aku belajar banyak hal Aku berproses, melalui banya

Terkungkung Dalam Lalu

Senja dilangit  itu seperti berbicara Senada dengan deru lokomotif yang berisik Aku merangkum perjalanan ku dalam satu cerita Cerita aku dan kamu yang tak pernah menjadi kita Waktu berlalu begitu cepat Tahun ke tahun berganti, tapi rasa ku pada mu ? Ahh aku masih saja jatuh hati pada lelaki tinggi berkulit cokelat pekat itu Iya, dia. Laki-laki bergolongan darah AB dengan hobi sepakbola menempati posisi straiker Laki-laki yang teramat jarang memberi kabar Laki-laki yang teramat jarang mengucapkan selamat pagi, bahkan bisa kuhitung berapa kali Laki-laki dengan suara khasnya ketika memanggilku Laki-laki dengan cara jalan dan bicaranya yg khas dan masih ku ingat hingga kini Laki-laki yang setahun terakhir disetiap awal pembicaraan panggilan telfonnya selalu bertanya "Kamu lagi dimana?" Hari berganti hari Hingga akhirnya waktu itu tiba Tak ada lagi aku dan kamu yang saling menatap Tak ada lagi kata manis yang terucap Tak ada lagi panggilan telfon di ujung malam

Bapak

Aku duduk sendiri di sudut pojok rumah makan itu Didepanku ada kaca yang membatasi ruang satu dengan lainnya Aku melihat segerombol anak kecil bermain riang, berlari-lari mengejar satu sama lain Aku mengingat masa kecil Aku ingin kembali ke masa itu, lagi.  Bapak, orang yang dekat sekali denganku, dulu. Aku ingat, bapak selalu menuruti mauku Aku yang selalu minta ini itu, makan di KFC, main di Timezone, beli boneka beruang yang besar, beli baju di mall, beli apel dan anggur, beli kue blackforest setiap jalan ke mall Aku juga ingat, ketika aku minta masuk ke tempat main di KFC waktu itu, lalu Bapak bilang nggak boleh, itu bukan tempat kita. Kacamataku mengembun, pipiku basah. Aku menangis ditempat umum, mataku mengarah ke sudut lain.  Tangisku masih berlanjut. Pak, aku ingat saat pulang kemarin Miris, aku hanya bisa menangis Umurnya semakin menua, Kulitnya semakin coklat, terbakar terik matahari Wajahnya semakin keriput Badannya semakin kurus Fi

Sesak

November ini hujan. Dingin, sesak. Aku menikmati nyanyian hujan, dengan Ketukan-ketukan kecil diatas meja yang mengalunkan beberapa nada lagu. Hujan meresonasi ingatanku, mengingatkan kembali pada laki-laki tinggi yang berjalan tepat disampingku. Ingatkah kamu, beberapa tahun lalu? saat aku dan kamu masih saling menatap.  aku masih ingat, saat aku mengetuk lalu kamu membukanya dan menyambutku dengan lengkung lebar disudut bibirmu, kamu membiarkan ku masuk ke kehidupanmu. Sampai akhirnya, kamu menutup pintu itu, tanpa celah sedikitpun.  Aku masih ingat dengan jelas, kamu menutup pintu itu dengan erat, tak memperbolehkan ku masuk. aku terus mencoba mengetuknya, aku hanya menduga-duga mungkin nanti kamu akan membuka pintu itu lagi. tapi nyatanya tidak.  Dihari itu, bahkan dengan sangat jelas, kamu mengatakan jangan kembali padaku, sampai nanti apapun yang terjadi aku tak kan kembali padamu.  Lalu aku sadar, ternyata kamu benar-benar mengusirku dari bagian hidupmu.